Nusa Tenggara Barat Bebenah Diri Menjadi
Tujuan Wisata Syariah
MATARAM
— Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus berupaya membenahi
destinasi wisata syariah guna mendukung kebijakan Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif (Kemparekraf) yang sedang mempromosikan sembilan destinasi
syariah di Indonesia.
“Kami
benahi destinasi syariah, dan potensi itu cukup besar di Pulau Lombok yang
dikenal dengan sebutan Pulau Seribu Masjid,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata (Disbudpar) Provinsi NTB Muhammad Nasir, di Mataram, Senin.
Ia
mengatakan, pejabat di Kemparekraf sudah menginformasikan bahwa sembilan
destinasi syariah di Indonesia makin gencar ditawarkan kepada wisatawan muslim
dari berbagai penjuru dunia.
Sembilan
destinasi syariah itu berada Lombok, Provinsi NTB, di Sumatera Barat, Riau,
Lampung, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur dan Makassar.
Penetapan destinasi wisata syariah tersebut dilakukan berdasarkan kesiapan sumber daya manusia, kultur masyarakat setempat, produk-produk wisata daerah, dan akomodasi wisata.
Penetapan destinasi wisata syariah tersebut dilakukan berdasarkan kesiapan sumber daya manusia, kultur masyarakat setempat, produk-produk wisata daerah, dan akomodasi wisata.
Pengembangan
destinasi wisata syariah itu merupakan bagian dari persiapan menjelang
peluncuran produk wisata syariah pada 2014. Pariwisata syariah bukan hanya
meliputi keberadaan tempat wisata ziarah dan religi, tetapi juga mencakup
ketersediaan fasilitas pendukung seperti restoran dan hotel yang menyediakan makanan
halal dan tempat salat.
Pada
2010, Indonesia menerima kunjungan tujuh juta wisatawan, dan 17 persen di
antaranya merupakan wisatawan muslim.Dengan promosi lebih aktif tentang wisata
syariah, diharapkan kunjungan turis muslim bisa naik menjadi 20 persen sampai
25 persen pada 2014 hingga 2015.
“Tentu
sambil menunggu petunjuk pelaksanaannya, kami benahi berbagai hal yang
berkaitan dengan destinasi wisata syariah,” ujar Nasir.
Ia optimistis pengembangan destinasi wisata syariah di Pulau Lombok akan mengalami kemajuan berarti, mengingat pembangunan “Islamic Center” dan hotel syariah tengah berlangsung, dan akan rampung pada 2015.
Ia optimistis pengembangan destinasi wisata syariah di Pulau Lombok akan mengalami kemajuan berarti, mengingat pembangunan “Islamic Center” dan hotel syariah tengah berlangsung, dan akan rampung pada 2015.
“Pemerintah
daerah juga mendorong pengelola hotel dan restoran di daerah itu untuk mengurus
sertifikasi halal yang difasilitasi Majelis Ulama Indonesia,” ujarnya.
Sumber :
Republika
www.shariaeconomicforum.wordpress.com
METODE PENGEMBANGAN PARAGRAF dari Artikel di atas
·
Analogi = -------
·
Contoh = -------
·
Definisi = -------
·
Proses = Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat
(NTB) terus berupaya membenahi destinasi wisata syariah, Pada 2010, Indonesia
menerima kunjungan tujuh juta wisatawan, dan 17 persen di antaranya merupakan
wisatawan muslim.
·
Sudut Pandang = -------
·
Kausal = -------
·
Umum/khusus = -------
·
Klasifikasi = -------
·
Perbandingan & pertentangan = -pertentangan
: Pariwisata syariah bukan hanya meliputi keberadaan tempat wisata ziarah dan
religi, tetapi juga mencakup ketersediaan fasilitas pendukung seperti restoran
dan hotel yang menyediakan makanan halal dan tempat salat. –Perbandingan : Dengan promosi lebih aktif tentang wisata
syariah, diharapkan kunjungan turis muslim bisa naik menjadi 20 persen sampai
25 persen pada 2014 hingga 2015.
·
Klimaks = -------
·
Anti klimaks = -------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar